Sabtu, 22 Agustus 2009

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Assalammu'alaikum wr.wb.

Nasihat Imam Al-Ghazali

(hadits Qudsi)

Rosulullaah Saw. bersabda, Allaah Swt. berfirman:
“Wahai Anak Adam! Bersabarlah dan bertawadlu’lah, maka Aku akan mengangkat derajatmu. Bersyukurlah, Aku akan menambah bikmat-Ku, mohon ampunlah kepada-Ku, Aku akan mengampunimu. Bila kamu memohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkanmu. Kembalilah (bertaubat) kepada-Ku, Aku akan menerima taubatmu. Mintalah kepada-Ku, Aku akan memberkahi rizkimu, bersilatur rahiimlah, Aku akan menambah umurmu. Mintalah kepada-Ku kesehatan, dan keselamatan, ikhlas dalam keinginan, wara’, bertaubat, dan kaya dalam qona’ah.”

“Wahai Anak Adam! Bagaimana kamuu beribadah sementara kamu dalam keadaan kenyang? Bagaimana kamu mencintai Allaah, sementara kamu juga mencintai harta? Bagaimana kamu bisa takut kepada Allaah, sementara kamu taku fakir? Bagaimana ingin waro’, sementra kamu begitu ambisi kepada dunia? Bagaimana menginginkan ridlo’, jika kamu bakhil? Bagaimana menginginkan surga, sementara cinta dunia menjadi kesenanganmu? Bagaimana ingin bahagia, sementara ilmumu sedikit?”

“Wahai manusia! Tiada kehidupan seperti keterta’atan, tiada waro’ seperti menjauhi dari (perbuatan) mengganggu, tiadaa cinta yang lebih tinggi dari pada tata krama, tiada penolong seperti taubat, tiada salah seperti rasa takut, tiada keberuntungan seperti kesabaran, tiada kebahagiaan seperti taufiq (pertolongan Allaah), tiada hiasan yang lebih indah dari pada akal, tiada teman yang lebih mmenyenangkan selain kesabaran.”

“Wahai Anak Adam! Curahkanlah dirimu untuk beribadah kepada-Ku, maka akan Ku-penuhi hatimu dengan kekayaan, Ku-berkati rizkimu dan Ku-tempatkan di badanmu kelapangan. Jangan lupa mengingat-Ku, karena jika kamu melupakan-Ku hatimu akan Ku-penuhi kefakiran, badanmu Ku-penuhi dengan kelelahan, dan kepayahan, dan dadamu Ku-penuhi dengan kesedihan. Saeandainya kamu tahu sisa umurmu, niscaya kamu tidak akan menuruti anganmu.” 

"Wahai Anak Adam! Dengan kesehatan yang Ku-berikan kepadamu, kamu dapat melakukan ta’at kepada-Ku, dengan taufik-Ku, kamu dapat melaksanakan kewajibanmu. Dengan rizki dan kehendak-Ku, kupenuhi keinginanmu, kamu tinggalkan maksiat, dengan nikmat-Ku kau berdiri dan duduk kembali. Dalam pangkuan-Ku kamu masuk pagi dan sore hari, dengan keutaman-Ku kamu hidup, dengan ni’mat-Ku kamu bergelimang, dengan kesehatan dari-Ku kamu menjadi tampan. Lalu mengapa kamu melupakan-Ku, tidak mensyukuri ni’mat-Ku, juga tidak menunaikan hak-Ku?”

“Wahai Anak Adam! Maut membuka rahasiamu, kiamat mengungkapkan beritamu, siksa mematahkan tabirmu. Bila kamu melakukan dosa, janganlah dilihat kecilnya, tetapi lihatlah Dzat yang kamu durhakai. Bila kamu diberi rizki sedikit, janganlah dilihat sedikitnya, tapi lihatlah yang memberi. Janganlah meremehkan dosa kecil, karena kamu tidak tahu dengan dosa mana kamu mendurhakai-Nya. Janganlah merasa aman dari murka-Ku, karena makar-Ku lebih lembut daripada rayapan semut di atas batu hitam di malam hari yang gelap.”

“Wahai Anak Adam! Apakah kamu mendurhakai dan ingat kemurkaan-Ku Apakah kamu menyantuni orang-orang miskin? Apakah kamu mengakhiri dari apa yang aku larang? Apakah kamu telah melakukan kewajiban sebagaimana Aku perintahkan? Apakah dari hartamu kamu menyantuni orang-orang miskin? Apakah kamu berbuat baik kepada orang-orang yang berbuat jahat kepadamu? Apakah kamu mema’afkan orang-orang yang menzholimimu? Apakah kamu menyambung orang yang memutuskan hubungan kepadamu? Apakah kamu berbuat adil kepada orang yang berkhianat kepadamu? Apakah kamu mengajak berbicara orang yang menyeterumu? Apakah kamu telah mendidik anak-anakmu? Apakah kamu telah membuat tetanggamu ridlo’? Apakah kamu telah bertanya kepada ulama tentang persoalan agama dan duniamu? Aku tidak melihat rupamu dan tidak pula melihat ketampananmu, tetapi Aku melihat hatimu dan Aku rela kepadamu karena perkara-perkara ini.”


“Wahai orang yang beriman! Bedzikirlah dengan menyebut asma Allaah sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah pada pagi dan sore hari. [Qs. 33.Al-Ahzab: 42-42]. Wahai penguasa Musa ibnu Imron! Dengarlah ucapan-Ku, Aku adalah Raja yang dita’ati. Di antara kita tidak ada perantara. Kabarkanlah pada para pemakan riba, tentang kemurkaan Tuhan dan siksaan neraka berlipat gnda.”

“Wahai Anak Adam! Bila kamu melihat cela manusia dan lupa akan celamu, berarti kamu telah membuat setan ridlo’ dan membuat Tuhan murka.”

“Wahai Anak Adam! Lisanmu itu serigala, ia akan membunuhmu, karena kehancuranmu itu terletak pada lepasnya lisanmu.”


“Wahai anak Adam! Harta itu milik-Ku dan kamu adalah hamba-Ku. Tiada bagimu dari harta-Ku selain dari apa yang kamu makan, lalu sirna, atau apa yang kamu pakai lalu lapuk, atau apa kamu sedekahkan, lalu abadi. Jadi antara kamu dan Aku ada 3 (tiga) bagian; satu milik-Ku, satu milikmu, satu lagi ada diantara Aku dan kamu. Yang ada pada-Ku adalah milikmu, sementara yang menjadi milikmu adalah amalmu. Adapun yang ada di antara Aku dan kamu adalah do’a, dan Aku mengabulkan.”

“Wahai Anak Adam! Waro’lah dan jadilah orang yang menerima, maka kamu akan melihat-Ku, sembahlah Aku, maka kamu akan datang kepada-Ku, carilah Aku, maka kamu akan mendapati-Ku.”

“Wahai Anak Adam! Bila kamu penguasa yang masuk neraka karena kezoliman atau seperti orang Arab yang masuk neraka karena fanatik, atau ulama karena hasut, pedagang karena khianat, orang desa karena bid’ah, orang ibadah karena riya’, orang kaya karena sombong, orang fakir karena dusta, maka siapakah yang mencari surga?” 

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allaah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah mati kecuali dalam keadaan menyerahkan diri kepada-Nya. (QS.3.Ali Imron: 102)

Allaah Swt. berfirman: “Barangsiapa mencari popularitas dengan ‘amalnya, ia ibarat orang yang memindahkan gunung dengan cara memikulnya. Ia akan bersusah payah dan sia-sia, karena tidak satupun dari ‘amalnya yang diterima.”

“Wahai anak Adam! Aku tidak menerima amalan seseorang kecuali dia melakukannya, dengan ikhlas, maka beruntunglah mereka yang ikhlas.”

“Wahai anak Adam! Jika kamu melihat kekafiran datang, maka berkatalah, ‘Selamat datang rambu-rambu orang-oang yang sholih.’  Sebaliknya, jika kamu melihat kekayaan datang, maka berkatalah, ‘Itulah dosa-dosa yang mempercepat siksaan.”

Terimakasih, semoga berkenan

Salaam

Melati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar