Selasa, 15 Desember 2009

"M e n u l i s"

Bismillaah....

salaam..................

M en u l i s...


Menulis...sebenarnya sangat menyenangkan

Dengan menulis, kita dapat meluapkan isi hati
Dengan menulis, kita bisa berekspresi
Dengan menulis, kita tuangkan segala isi hati
Dan dengan menulis, kita bisa bercerita

Namun tulisan kadang dapat
menimbulkan kesalah fahaman
Dengan tulisan, dapat
membuat emosi memuncak

Hal itu disebabkan karena intonasi
udalam membaca suat tulisan
Satu kalimat tulisan yang sama
namun dengan intonasi yang berbeda
dapat menimbulkan perbedaan makna
Itulah kendala dari sebuah tulisan

Tapi walau demikian
menulis memang tetap menyenangkan
Orang yang tak pandai bicara
bisa menyampaikan uneg-uneg
Orang yang bisu dan tuli
bisa menumpahkan segala isi hati

itulah ....
tulisan dan menulis...

Namun kadang dalam menulis
kita juga punya kendala
butuh ide yang cemerlang,
waktu yang tepat
dan pikiran yang cemerlang

Selain itu kadang kita ragu
utamanya bagi para pemula
Rasa khawatir, cemas, ragu
bahwa tulisannya jelek
dan akan dicela orang
itu termasuk kendala...

Tapi siapa takut...
Cobalah...cobalah...dan cobalah
jika tak pernah dicoba
siapa yang tahu...
Kuncinya adalah
keberanan dan keyakinan
awalilah dengan kata suci
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

wassalam

*) Akibat Durhaka Kepada Ibu

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Salaam,

*) Akibat Durhaka Kepada Ibu


Awam bin Hausyab pernah berkisah:
“Suatu hari aku melewati sebuah daerah yang di situ tterdapat sebuah kuburan. Ketika selepas Ashar aku melewati kuburan itu, tiba-tiba aku melihat kuburan itu terbelah lalu muncullah sebuah mayat laki-laki bertubuh manusia namun berkepala keledai. Ia kemudian meraung tiga kali persis seperti suara raungan keledai.

Setelah dia meraung, mayat itu kembali ke kuburannya lalu kuburannya menutup kembali seperti sedia kala.
Tidak jauh dari kuburan tadi, tampak seorang nenek sedang asyik memintal benang wol. Di tengah rasa heran, tiba-tiba ada seorang perempuan berkata kepadaku, “Tahukah kau siapa nenek-nenek itu?”
Aku menjawab, “Tidak.”
Wanita itu berkata kembali, “Nenek-nenek itu adalah ibunya mayat laki-laki tadi,”

Berbalik aku yang bertanya, “Kenapa bisa begitu, bagaimana ceritanya?”

Wanita itu kemudian bercerita, “Dahulu, si mayat atu peminum arak. Bila sore tiba, ibunya selalu menasihatinya, ‘Anakku, bertaqwalah kepada Allaah, sampai kapan kau akan terus minum arak sepeerti ini?”
Anaknya malah menjawab, ‘Diam kau, kau selalu meraung-raung seperti keledai saja.’  

Kemudian putranya tadi meninggal dunia setelah Ashar. Setelah meninggal, hampir setiap hari persisi selepas Ashar, kuburannya selalu terbelah dan dia muncul meraung-raung seperti keledai sebanyak tiga kali. Sesudah itu, dia kembali ke kuburannya dan kuburannya pun kembali merapat seperti semula.” 

semoga bermanfa'at

Wassalaam

"Jeritan Hati Seorang Ibu"

"Jeritan Hati Seorang Ibu"

Salaam

Di suatu sore, ketika putriku sedang online dan melakukan obrolan dengan temannya, 

tiba-tiba dia berteriak, 'innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun'. 

"Lo, siapa yang meninggal Mbak?" yanyaku.

"Itu Bu, adik kelasku anak kelas dua meninggal ketabrak truk," jawabnya.

'Dug......,'  rasanya dadaku berdegup kencang. "Astaghfirullaah, innalillaahi," ucapku. 

"Di mana kecelakaannya Mbak?" tanyaku penasaran.

"Itu di daerah Hertasning, dia lagi tugas bersama denga ketua osis ngumpulkan dana untukk acara Pensi, baru aja aku ketemu dia tadi. Mmm anak cakep lagi Bu', " kata putriku.

"Dia dibonceng, dan tiba-tiba di jalan ada onggokan pasir, mungkin agak ngebut, lalu coba menghindar ternyata terjatuh dan gak tahunya dari arah belakang muncul sebuah truk beroda enam, dia terpental dari boncengannya, jatuh dan langsung disambar oleh truk yang tepat berada di belakangnya," jelas putriku.

"Udah gitu dia masih sempat melambaikan tangannya minta pertolonga, tapi udah gak ada suara, sedangkan ketua osisnya juga jatuh terpental jauh darinya, dia hanya bisa melihat kawannya terlindas tapi tak mampu berbuat apa-apa," tambah putriku lagi.

Tiba-tiba tubuhku merinding. "Ya Allaah, jauhkanlah dan lindungilah anak-anakku dari segala macam bahaya yang mengintainya, dan matikanlah mereka dalm khusnul khotimah, amiin," jeritku dalam hati.

Tak bisa kubayangkan bagaimana jeritan hati sang Ibu mendengar dan engetahui keadaan putranya, 'Ya Allaah berilah kekuatan kepadanya.'

Sejak mendengar peristiwa tragis itu, jika sedang berada di jalan raya selalu pikiranku melayang membayangkan dan mencoba merasakan apa yang dialami oleh anak malang itu. Dan aku terus berdo'a agar kami terhindar dari bencana yang kami tidak sanggup menanggunya. 'Ya Allaah, ampunilah dosa dan kesalahan anak itu juga kedua orang tuanya, terimalah ia sebagai anak yang berbakti, amiin," hanya itu yang dapat kupanjatkan.

"Berilah kesabaran dan ketabahan kedua orang tuanya, dan berilah ganti dengan yang lebih baik darinya, amiin."

"Ya Allaah, aku tahu bahwa ENgkau punya Kuasa menentukan apa pun kehendakMu, masukkanlah kami ke dalam kehendakmu  san jauhkanlah kami dari segala marabahaya. Hanya kepada-Mulah kami berpasrah diri, tuntunlah da bimbinglah kami, ampunilah segala kesalahan kami dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang Engkau ridloi, amiin."

Walau pun peristiwa itu telah cukp lama beralalu, tapi kengerian itu masih tetap membayang dipelupuk mataku....

Seolah aku melihat langsung peristiwa mengerikan itu.....

Ya ALlaah, na'udzubillaahi minzalik, lindngilah kami.........amiin..........

Wassalaam