Selasa, 15 Desember 2009

"Jeritan Hati Seorang Ibu"

"Jeritan Hati Seorang Ibu"

Salaam

Di suatu sore, ketika putriku sedang online dan melakukan obrolan dengan temannya, 

tiba-tiba dia berteriak, 'innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun'. 

"Lo, siapa yang meninggal Mbak?" yanyaku.

"Itu Bu, adik kelasku anak kelas dua meninggal ketabrak truk," jawabnya.

'Dug......,'  rasanya dadaku berdegup kencang. "Astaghfirullaah, innalillaahi," ucapku. 

"Di mana kecelakaannya Mbak?" tanyaku penasaran.

"Itu di daerah Hertasning, dia lagi tugas bersama denga ketua osis ngumpulkan dana untukk acara Pensi, baru aja aku ketemu dia tadi. Mmm anak cakep lagi Bu', " kata putriku.

"Dia dibonceng, dan tiba-tiba di jalan ada onggokan pasir, mungkin agak ngebut, lalu coba menghindar ternyata terjatuh dan gak tahunya dari arah belakang muncul sebuah truk beroda enam, dia terpental dari boncengannya, jatuh dan langsung disambar oleh truk yang tepat berada di belakangnya," jelas putriku.

"Udah gitu dia masih sempat melambaikan tangannya minta pertolonga, tapi udah gak ada suara, sedangkan ketua osisnya juga jatuh terpental jauh darinya, dia hanya bisa melihat kawannya terlindas tapi tak mampu berbuat apa-apa," tambah putriku lagi.

Tiba-tiba tubuhku merinding. "Ya Allaah, jauhkanlah dan lindungilah anak-anakku dari segala macam bahaya yang mengintainya, dan matikanlah mereka dalm khusnul khotimah, amiin," jeritku dalam hati.

Tak bisa kubayangkan bagaimana jeritan hati sang Ibu mendengar dan engetahui keadaan putranya, 'Ya Allaah berilah kekuatan kepadanya.'

Sejak mendengar peristiwa tragis itu, jika sedang berada di jalan raya selalu pikiranku melayang membayangkan dan mencoba merasakan apa yang dialami oleh anak malang itu. Dan aku terus berdo'a agar kami terhindar dari bencana yang kami tidak sanggup menanggunya. 'Ya Allaah, ampunilah dosa dan kesalahan anak itu juga kedua orang tuanya, terimalah ia sebagai anak yang berbakti, amiin," hanya itu yang dapat kupanjatkan.

"Berilah kesabaran dan ketabahan kedua orang tuanya, dan berilah ganti dengan yang lebih baik darinya, amiin."

"Ya Allaah, aku tahu bahwa ENgkau punya Kuasa menentukan apa pun kehendakMu, masukkanlah kami ke dalam kehendakmu  san jauhkanlah kami dari segala marabahaya. Hanya kepada-Mulah kami berpasrah diri, tuntunlah da bimbinglah kami, ampunilah segala kesalahan kami dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang Engkau ridloi, amiin."

Walau pun peristiwa itu telah cukp lama beralalu, tapi kengerian itu masih tetap membayang dipelupuk mataku....

Seolah aku melihat langsung peristiwa mengerikan itu.....

Ya ALlaah, na'udzubillaahi minzalik, lindngilah kami.........amiin..........

Wassalaam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar