Jumat, 30 Oktober 2009

"Nasihat Imam 'Ali bin Abi Tholib ra."

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Allohummasholli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa'alaa aali sayyidinaa Muhammad

Iman dan Sifat Orang Mu’min

Imam ‘Ali as pernah ditanya tentang iman, Beliau menjawab, “Iman mempunyai empat pilar, yaitu sabar, yakin, keadilan dan jihad.”
Penjelasannya:
1. Sabar, mempunyai empat cabang, yaitu rindu (syauq), takut (syafaq), zuhud, dan antisipasi (taraqqub). Maka barangsiapa yang rindu pada surga, dia akan melupakan segala godaan hawa nafsu. Barangsiapa yang takut akan neraka, dia akan meniggalkan segala hal yang diharamkan. Barangsiapa yang zuhud di dunia, dia akan menganggap ringan segala musibah. Dan barangsiapa yang mengantisipasi kematian, dia akan bergegas melakukan amal-amal kebajikan.
2. Yakin, mempunyai empat cabang, yaitu: - memandang segala sesuatu dengan ketajaman fikiran, menafsirkan dengan hikmah, menjadikan pelajaran sebagai nasihat, dan sunnah orang-orang terdahulu. Maka barangsiapa yang memandang sesuatu dengan ketajaman fikiran, akan jelas baginya hikmah. Barangsiapa yang jelas baginya hikmah, dia akan mengenal pelajaran. Dan barangsiapa yang telah mengenal pelajaran, seakan-akan dia termasuk orang-orang terdahulu.
3. Keadilan, mempunyai empat cabang, yaitu: - menyelami pemahaman, mendalami ilmu, mengetahui intisari hukum, dan kukuh dalam kesabaran. Maka, barangsiapa yang faham, dia akan mengetahui kedalaman ilmu, akan keluar darinya syari’at-syari’at hukum. Dan barangsiapa yang bersabar, dia tidak akan melampaui batas dalam semua urusannya dan akan hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai orang yang terpuji. 
4. Jihad, mempunyai empat cabang, yaitu: - mengajak kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, lurus dalam setiap keadaan, dan membenci orang-orang fasik. Maka, barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, dia telah membantu orang-orang Mu’min. Barangsiapa mencegah kemungkaran, dia telah merendahkan orang-orang kafir. Barang siapa yang lurus dalam setiap keadaannya, semua kebutuhannya akan terpenuhi. Dan barangsiapa membenci orang-orang fasik dan marah karena Allaah, maka Allaah akan marah karena melihat marahnya, dan Dia akan menjadikannya ridlo pada hari Kiamat.

Tidak akan sempurna iman seorang hamba, sehingga apa yang ada di tangan Allaah lebih dipercayainya daripada apa yang ada di tangannya sendiri.

Kekufuran mempunya empat pilar, yaitu: - interogasi, pertentangan, penyimpangan dan perpisahan. Barangsiapa yang menginterogasi (secara berlebihan), dia tidak akan sampai kepada kebenaran. Barangsiapa yang banyak pertentangannya dengan kebodohan, dia akan senantiasa berada dalam kesesatan. Dan barangsiapa yang menyimpang, kebaikan akan buruk di matanya, dia akan dimabukkan oleh kesesatan. Dan barangsiapa yang berpecah, niscaya akan sulit baginya jalan-jalan yang dilaluinya, akan sulit urusannya, dan akan sempit baginya jalan keluarnya. 

Keraguan mempunyai empat cabang, yaitu: - saling bermusuhan, ketakutan, bimbang dan pasrah. Barangsiapa yang menjadikan perdebatan sebagai kebiasaannya, malamnya tak akan kunjung pagi. Barangsiapa yang takut terhadap apa yang ada di hadapannya, dia akan mundur. Barangsiapa yang ragu-ragu dan berada dalam kebimbangan, ujung-ujung kuku setan akan memasukinya. Dan barangsiapa yang pasrah atas kehancuran dunia dan akhirat, maka dia akan binasa di dunia dan akhirat.
Iman adalah ma’rifat dengan hati, pengakuan dengan lidah, tindakan dengan anggota badan.
Sesungguhnya iman itu muncul sebaga titik di dalam hati, setiap kali iman itu bertambah, maka bertambah pula titik itu.
- Orang mu’min itu, jika melihat - dia mengambil pelajaran; jika berbicara - dia berzikir; jika kaya - dia bersyukur; dan jika ditimpa musibah - dia bersabar.
- Janganlah kalian bergaul kecuali dengan orang-orang yang pemikirannya mengingatkan kalian kepada Allaah, ucapannya menambah amal kalian, dan perbuatannya memberikan motivasi kepada kalian untuk mengingat akhirat.
- Kegembiraan orang mumin terlihat di wajahnya, sedangkan kesedihannya tersimpan di hatinya. Dadanya paling lapang (sabar) dan merasa dirinya paling hina
- Dia tidak suka kedudukan dan membenci reputasi. Panjang kesedihannya dan jauh fikirannya. Banyak diamnya, sibuk waktunya.Banyak bersyukur dan bersabar. Tenggelam dalam fikirannya. Berpegang teguh pada kesetiakawanan. Mudah perangainya. Penurut. Dan jiwanya lebih keras dari batu api, sementra dia lebih (merasa) hina dari pada seorang budak.

Pernyataan Imam ‘Ali as tentang seorang penguasa Mu’min, yaitu:
“ Di antara tanda-tanda yang dapat dipercaya atas agama Allaah setelah pengakuan dan perbuatan adalah - tegas dalam perintahnya, jujur dalam perkataannya, ahli dalam hukumnya, dan mempunyai sifat belas kasih terhadap rakyatnya. Kekuasaannya tidak menjadikannya bertindak melampaui batas. Keramahannya tidak menjadikannya lemah. Keagungannya tidak mencegahnya untuk memberikan ma’af /ampunan. Dan pengampunannya tidak menyia-nyiakan hukum.”

Takutlah akan persangkaan buruk orang-orang Mu’min, karena sesungguhnya Allaah Ta’ala menjadikan kebenaran pada lidah mereka.

Sisa umur seorang Mu’min tidak ada taranya. Dia akan memperoleh dengannya apa yang terlewat darinya, dan menghidupkan apa yang telah dimatikannya.

Kemuliaan seorang Mu’min adalah ketidak butuhannya kepada manusia, tetapi ia selalu bergantung kepada Allaah Ta’ala.

Hikmah adalah barang milik orang Mu’min yang hilang. Oleh karena itu, ambillah hikmah itu, walaupun dari orang munafik.

Tidak ada yang dapat bersabar dalam peperangan dan teguh dalam pertempuran dengan musuh, kecuali tiga golongan: - golongan orang yang berwawasan luas dalam agamanya; golongan orang yang bergairah dalam menjaga kehormatan; dan golongan orang yang marah karena dihina.

Seorang Mu’min mempunyai tiga waktu: - waktu untuk dia bermunajat kepada Tuhannya; waktu dia untuk mencari penghidupannya (bekerja), dan waktu dia untuk menikmati kesenangan dirinya (dalam ha-hal yang dihalalkan dan baik). 

Orang yang bijak, hanya mantap pada tiga keadaan, yaitu: - memperbaiki penghidupannya; melangkah dalam urusan akhirat; dan menikmati kesenangan dalam hal yang tidak diharamkan.

Semoga bermanfaat

Wassalaam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar